Minggu, 30 Mei 2010

Simbol dan Arsitektur

Simbol dan arsitektur merupakan dua bidang yang berbeda, yakni:
Simbol secara etimologi berasal dari bahasa latin yakni symbolum atau symbolon dan symbolon dari bahasa Yunani, yang artinya objek, gambar, tulisan, suara, atau tanda tertentu yang mewakili sesuatu yang lain leh asosiasi, kemiripan atau konvensi.

Simbol menurut David Fontana dalam bukunya, " The secre at Language of symbols, A visual key to symbols and their meanings", adalah:
  • Merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung di semua kebudayaan sepanjang waktu.
  • Mencerminkan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung di semua kebudayaan sepanjang waktu.
  • Mencerminkan intelektualitas, emosi, dan spirit manusia.
  • Memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar, ataupun isyarat.

Sedangkan arsitektur secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu Architecture atau dalam bahasa Yunani, arkitekton - arkhitektonike yang artinya kepala atau pemimpin dan pembangun atau tukang kayu. Jadi, arsitektur adalah seni dan ilmu merancang bangunan dan struktur fisik lainnya.

Arsitektur dalam definisi yang lebih luas meliputi semua kegiatan desain:
  • Dari level mikro (desain bangunan atau bangun-bangunan, komplek bangunan, desain furniture)
  • Ke tingkat makro (desain perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap)

Saat ini, arsitektur dapat merujuk kepada aktivitas, merancang sistem, apapun dan sering digunakan dalam dunia TI.

Karya arsitektur sering di anggap sebagai:
- Karya seni. Contoh : Pyramid-Mesir
- Symbol politik dan budaya. Contoh : Gedung Putih

Sejarah peradaban manusia sering diidentikan dengan karya arsitektur yang masih ada sebagai bagian perjalanan peradaban manusia itu sendiri.

Arsitektur lahir dari dinamika antara:
Kebutuhan >< Cara
Tempat tinggal >< Bahan bangunan
Keamanan >< Teknologi
Ibadah >< Ketrampilan yang tersedia
dan lain-lain

Dilihat dari segi kebutuhan, sebuah bangunan arsitek hanya menjadi tempat tinggal, rumah ibadah, tempat berobat dan masih banyak lagi. Namun, dalam bangunan tersebut terdapat dinamika lain yakni CARA. Bangunan tersebut dibangun dengan lantai marmer atau ubin biasa? Dengan kayu atau besi? Dengan cara instan atau manual? Semua hal tersebut, menjadikan sebuah bangunan mempunyai pesan masing-masing.

Uraian sederhana berikut preseden, diharapkan dapat membantu memperjelas kualitas pentinng arsitektur sebagai tanda atau komunikasi.

Arsitek sebagai tanda atau komunikasi

Komunikasi tidak hanya disampaikan secara verbal tapi juga secara non-verbal bahkan komunikasi dapat disampaikan melalui suatu bangunan arsitek.
Vitruvius, arsitek Roma pada awal abad ke-1 masehi berpendapat, bahwa bangunan yang baikk harus memenuhi tiga prinsip (De architectura) :
1. Firmitatis. Daya tahan, berdiri kokoh dan tetap dalam kondisi baik.
2. Utility. Bermanfaat dan berfungsi dengan baik bagi orang-orang yang menggunakannya.
3. Venustatis. Keindahan, menyenangkan orang dan meningkatkan semangat mereka.

Dalam banyak peradaban kuni, arsitektur dan urbanisme mencerminkan keterlibatan konstan dengan yang ilahi dan sepernatural.

Budaya tradisional melibatkan faktor-faktor yang bersifat:
- Fisik.
- Non-fisik. Khususnya bersifat simbolik, simbol-simbol digunakan untuk mengkomunikasikan makna susunan tertentu. Contoh : Kota Terlarang-China, Kraton Ngayogyakarta Hadingingrat - Indonesia, Candi Borobudur - Indonesia, dan Susunan Kota Kairo - Mesir.

a. Kota Terlarang - China
  • Istana kaisar dinasti Ming dan Qing
  • Dibangun pada tahun 1407 oleh dinasti Kaisar Ming ke III (1368-6144)
  • Merupakan tempat kediaman kaisar dinasti Qing lainnya (1644-1911)
  • Bangunan yang mencerminkan seni bangunan klasik Cina dan arsitektur Feodal.
  • Kompleks kota terlarang sejak 1987 menjadi karya arsitektur yang dilindungi oleh UNESCO.
Makna dari susunan Kota Terlarang di Cina adalah sebagai berikut (22)

Pada kota terlarang di Beijing, memberi contoh psikologi tata ruang dan tata bangunan yang klasik agung tentang bagaimana orang yang menghayati suatu 'poros' dan gunung 'hierarki' tiga dimensional pada struktur dua dimensi. Penyusunan sesuai urutan yakni:
- Gerbang
- Alun-alun
- Gedung
- Dinding-dinding yang mengelilinginya.



Pada Kota Terlarang terdapat simbolisme di dalam penataannya sangat kuat dengan melibatkan dimensi vertikal yang sifatnya kosmologis. Secara imajiner membentuk tahapan dari duniawi hingga nirvana.

b. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat - Indonesia
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat terletak di Yogyakarta, Indonesia. Setelah di lihat pusat Kraton Ngayogyakarta secara simbolis menyatu dengan lingkungan dan menghubungkan secara vertikal:
- Mikrokosmos (yang tampak)
- Makrokosmos (yang tidak tampak)

Kraton Ngayogyakarta menjadi simpul yang menghubungkan Samudra Indonesia dengan Gunung merapi. Secara simbolis menunjukkan bahwa Kraton Ngayogyakarta menghubungkan dua kerajaan 'alam'. Keraton sendiri di gambarkan sebagao gabungan kehidupan mikrokosmos dengan kehidupan makrokosmos.

Kraton Jogja merupakan simbolisme di dalam penataan kota Yogyakarta. Keraton biasa di damping oleh:
- Dua alun-alun
- Sebuah menara (tugu) di utara
- Sebuah panggung kapryak di selatan

c. Candi Borobudur - Indonesia
Candi Borobudur yang sempat menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia, merupakan bangunan yang didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an masehi. Struktur Candi Borobudur berbentuk punden berudak yang terdiri dari :
- Enam tingkat berbentuk bujur sangkar
- Tiga tingkat berbentuk bundar melingkar
- Sebuah stupa utama sebagai puncaknya dan beberapa stupa tersebar di semua tingkat-tingkatannya.



Sepuluh tingkat menggambarkan secara jelas filsafat mahzab Mahayana, yakni menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempatan mejadi Budha.
  • Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh karma atau "nafsu rendah"
  • Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu yang mempresentasi dunia yang sudah dapat membedakan diri dari nafsu tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangan alam antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Budha terdapat ceruk-ceruk dinding di atas balustrade atau selasar.
  • Mulai dari lantai kelima hingga ketujuh, dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu ( yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas dimana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirvana. Patung-patung Budha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti di dalam kurungan. Dari luar patung-patung seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.
  • Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud, dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polis tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Budha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Budha.











d. Susunan Kota Kairo - Mesir
Selain pada bangunan, susunan kota juga dapat menyimpan makna tersendiri. Seperti susunan kota di Afrika Utara yakni Kairo, Mesir. Pada gambaar, dapat terlihat susunan kota yang tidak menyambung atau buntu pada bagian kiri. Tidak seperti di Indonesia yang saling bersambungan. Sistem jaringan Kairo - Mesir disusun secara organis. Hal ini disebabkan karena kota-kota di timur tengah mempunyai suatu struktur bertentangan dengan bentuk-bentuk kota di Amerika Serikat. Organisasi kota-kota muslim dan Yahudi lebih :
- Membatasi dan mengendalikan perilaku dengan cara membatasi mobilitas, daripada meningkatkan pergerakan dan perhubungan lalu lintas.
- Kota-kota memiliki sejumlah besar distrik yang spesifik dalam hal etnik, religius ataupun fungsi.

Sedangkan di Amerika Serikat (Washington) memiliki sistem jaringan yang disusun secara teknis karena nilai tertinggi di tempatkan pada mobilitas dan fleksibilitas.

Karya arsitektur sebagai simbol
Karya arsitektur sebagai simbol :
  • Kekuasaan (Politikm kebangkitan/kejayaan kebangsaan adn ekonomi)
  • Demokrasi
  • Kemajuan teknologi
  • Sustainability approach
Contoh karya arsitektur sebagai simbol kekuasaan politik di gunakan oleh Louis XIV (1638-1715), bangunan Brandenburger Tor di Berlin, Lapangan Banteng atau Waterploo Plein - Indonesia dan Tugu Monumen Nasional (Monas) di Indonesia.

a. Louis XIV (1638-1715)
Louis XIV (1638-1715) menamain dirinya sebagai "Sun King" atau "Le Roi Soleil". Awal 1661, Louis Le Vau seorang arsitek dengan Andre le Notre seorang lanskap arsitek dan Charles le Brun sebagai pelukis dekoratir, memulai pekerjaan merenovasi dan perluasan istana yang ada. Versailles resmi menjadi pusat pemerintah pada tanggal 6 May 1682. Sedangkan bangunan yang melambangkan simbol kebangkitan/kejayaan adalah Arc-de-Triomphe atau monumen di Paris yang berdiri di tengah Place Charles de Gaulle yang dikenal sebagai "Place de I'Etoile". Simbol bangunan arsitek tersebut adalah:
- Gerbang kemenangan menghormati mereka yang berjuang untuk Perancis, terutama selama perang Napoleon.
- Di bagian dalam dan bagian atas busur ada semua nama-nama jenderal dan nama perang yang terjadi.
- Monumen itu di rancang oleh Jean Chalgrin pada tahun 1806.

Pawai kemenangan terkenak masa lalu atau di bawah Arc:
- Jerman pada tahun 1871
- Perancis pada tahun 1918
- Jerman pada tahun 1940
- Perancis dan sekutu pada tahun 1944 dan 1945

Pada bangunan ini, harus terdapat panjang atau jarak, simetris dan bagian tengah gedung lebih mundur yang melambangkan keagungan. Dan pada bagian halaman belakang terdapat banyak pintu kaca untuk pesta, agar dapat melihat danau, taman dan lainnya. Serta, tanaman Jeruk yang ditanam, karena pohon jeruk tidak ada disana yang menandakan kehebatan.

b. Bangunan Brandenburger Tor - Berlin
Selain Paris, di Berlin juga memiliki sebuah bangunan yang memiliki simbol. Bangunan Brandenburger Tor di Berlin ini dibangun ikeh Carl Gotthard Langhans tahun 1788-1791 pada zaman kepemimpinan Raja Frederick Willuan II dari Prusia. Pada bangunan gerbang tersebut terdapat Quadriga, sebuah kereta yang ditarik oleh empat ekor kuda didorong oleh Victoria, Dewi Kemenangan Romawi.
Desain gerbang didasarkan pada Propylae, pintu gerbang Acropolis di Athena, Yunani. Dan konsisten dengan sejarah Berlin, klasisme arsitektur (pertama Baroque dan kemudian Palladian).
Gerang pertama "Athen di atas sungai Spree" oleh arsitek Gotthard Carl con Langhans. Dan Quadriga, ibukota itu diukir oleh Johann Gottfried Schadow.
Pada tahun 1806, Prusi kalah dalam pertempuran Jena-Auerstedt. Akibat kekalahan tersebut, Quadriga di bawa oleh Napoleon ke Paris. Lalu, pada tahun 1814, Napoleon kalah di Prusia dan pendudukan Paris oleh Jenderal Ernst von Pfuel. Quadriga akhirnya dikembalikan ke Berlin, dilengkapi dengan simbol baru kekuasaan Prusia, Iron Cross. Sejak saat itu, gerbang tengah yang hanya boleh dilewati oleh keluarga kerajaan, boleh dilalui oleh keluarga Pfuel (1814-1919).

c. Lapangan Banteng atau Waterploo Plein - Indonesia
Bangunan - bangunan yang memiliki simbol dan arti yang penting juga ada di Indonesia, salah satunya adalah Lapangan Banteng atau Waterploo Plein. Pada jaman penjajahan Belanda, terdapat patung singa di Lapangan Banteng. Namun sejak Indonesia lepas dari penjajahan, patung Singa pun digantikan oleh patung pembebasan Irian Barat.

d. Tugu Monumen Nasional (Monas) - Indonesia
Selain lapangan Banteng, Monas atau Monumen Nasional menjadi salah satu bangunan yang memiliki simbol penting. Luas area Monas adalah 80 hektar, yang dibangun mulai 1959 dan diresmikan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Monas resmi dibuka pada tanggal 12 Juli 1975. Arsitek Monas adalah Soedarsono dan Frederich Silaban serta Ir. Rooseno sebagai konsultan.
Tujuan pembangunan tugu Monas, adalah:
- Mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945
- Terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Arti dari tugu Monas, adalah:
- Pada bagian atas, melambangkan api yang tak kunjung padam.
- Pada bagian tengah,yakni tugu yang menjulang tinggi melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia.
- Pelataran cawan melambangkan yoni (lumbung).
- Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Pengaruh yang terkait dengan kepentingan politik Bung Karno terhadap perkembangan Jakarta diperlihatkan pad abeberapa arsitektur yang masih tertinggal hingga saat ini, yaitu:
- Monas, Ancol
- Poros Thamrin - Sudirman
- Kompleks Gelora Bung Karno, MPR-DPR
- Jakarta by-pass (inner ring road). Menunjukan gerakan non-blok Indonesia.
- Tebet

Obsesi dari Bung Karno adalah menunjukkan Indonesia yang beragam.

Runtuhnya Kejayaan
Beberapa bangunan arsitek pernah mengalami kejayaan. Namun, beberapa di antaranya runtuh akibat beberapa alasan.

a. Kaiser William Memorial Church (Kaiser- Willhelm-Gedächtniskirche)- Berlin.
Pada tahun 1890, bangunan ini rusak akibat bom udara pada masa Perang Dunia II. Namun , sisa-sisa puing tersebut masih dapat terlihat. Bangunan ini dibangun pada 1959-1963 oleh Egon Eirmann.

b. Jepang
Kawasan Nagasaki dan Hiroshima yang dipenuhi bangunan-bangunan tempat untuk tinggal dan memperoleh keamanan serta kenyamanan, menjadi rata dengan tanah pada 6 Agustus 1945 akibat serangan nuklir. Untuk mengenang masa kelam tersebut dan para korban, maka dibangunlah The a bomb dome - Hiroshima dan Nagasaki Hypocentre - Nagasaki.


Banyak gedung yang dibangun dengan makna yang di tanamkan sejak awal. Berbeda dengan gedung yang dibangun dengan tujuan dan pada akhirnya membentuk suatu simbol. Beberapa gedung yang dibangun dengan simbol adalah:
  • Jewish Museum, Berlin. Arsitek : Daniel Liebeskind, yang dibuka tahun 2001. Jewish Museum ini menyerupai cicak yang mengambil konsep dari Star of David.. Daniel Liebeskind adalah orang Yahudi. Bangunan ini dibangun dengan pilar-pilar yang tinggi, jendela yang banyak namun kecil, tangga yang menghadap ke dinding, persimpangan terowongan, sudut-sudut dalam bangunan, dan lainnya, menggambarkan masa Yahudi yang sengsara. Terperangkap dan hanya dapat melihat keluar, namun tidak dapat keluar.
  • Simbol kekuasaan ekonomi, dapat dilihat dari bangunan yang megah dan kumuh. Simbol ekonomi yang kuat ditunjukkan oleh Frankfurt, Shanghai, Dubai, dan masih banyak lainnya.
  • Simbol Kapitalisme - imperialisme dimiliki oleh WTC- World Trade Centre yang dibom pada tanggal 9 November 2001 oleh teroris.
  • Simbol demokrasi pada bangunan National Mall - Woshington DC sebagai tanda pembebasan budak oleh Abraham Lincoln , Reichstag (Bundestag)-Berlin sebagai tanda keterbukaan parlemen pada rakyat yang di cetuskan oleh Foster bahwa "Gedung Parlemen adalah gedung rakyat, yang berkuasa adalah rakyat" ,dan Bundaran HI- Jakarta yang menggunakan patung selamat datang yang mengandung sejarah dan pergerakan yang mengandung makna.
  • Simbol kemajuan teknologi pada bangunan menara eiffel. Dibangun antara 1887 dan 1889, sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Dan pada tahun 1909 harus dibongkar. Oleh sebab itu, menara Eiffel di rancang agar mudah di runtuhkan. Namun, pada saat kota Paris hendak meruntuhkannya, menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi dan akhirnya menara ini dibiarkan berdiri setelah izin terseb ut kadarluasa.
  • Simbol teknologi baru dimiliki oleh Centre Georges Pompidou. Museum yang dibangun pada tahun 1971–1977 di daerah Beaubourg, Paris. Dikenal juga sebagai Pompidou Centre atau Beaubourg. Arsitek bangunan ini adalah Renzo Piano, Richard Rogers dan Su Rogers. Bangunan ini menampung:
    • Bibliothèque publique d'information, sebuah public library,
    • Musèe National d’Art Moderne, museum modern art terbesar di Europe
    • IRCM, pusat penelitian musik dan akustik.
  • Simbol ramah lingkungan, oleh Greenpix media wall atau GreenPix Zero Energy Media Wall yaitu gedung yang terletak di China yang menggunakan 2.292 lampu LED dengan luas setara 2.230 meter persegi. Penggunaan panel surya sebagai sumber, menjadi salah satu media promosi yang ramah lingkungan dan berteknologi.
  • Simbol Sustainability Approach atau berkelanjutan dimiliki oleh The living roof of the California of Sciences, sebuah musem dan tempat penelitian di San Fransisco, California.


Opini :
Semua arsitektur yang dibangun berdasarkan dua hal, yakni kebutuhan dan cara. Dan gedung dapat memiliki makna yang berbeda saat di bangun dan beberapa tahun kemudian. Simbol yang digunakan sebuah gedung mempunyai pesan-pesan tersembunyi. Contoh bangunan Shanghai di bawah ini.


Pada awalnya, bagian atas bangunan ini berbentuk bulat yang dikhususkan untuk eksekutif. Namun, berubah menjadi kotak, karena bentuk bulat menyerupai lambang bendera Jepang.
Dari kejadian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap arstektur memiliki dan menghasilkan simbol yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan yang ada. Serta tidak hanya menghasilkan melainkan juga dapat mengikuti simbol yang ada.

Dosen : Eduard Tjahjadi

Disusun Oleh : Michele Vannessha - 915070013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar