Kamis, 24 Juni 2010

Semiotik dalam Logo

Artikel

Dari kelas Kapita Selekta yang membahas mengenai Semiotik, dapat diketahui bahwa Semiotik ialah ilmu mengenai tanda. Jadi setiap tanda itu pasti memiliki makna.
Dalam semiotika, Saussure menyebutkan mengenai petanda dan penanda, dan hubungan antara penanda dan petanda biasa disebut pertandaan (signifikasi). Pada "Semiotik Logo Perusahaan" ini akan dibahas mengenai bagaimana semiotik termasuk pandangan orang terhadap logo perusahaan khususnya Carrefour dan Toblerone. Disini diketahui bahwa dalam membuat sebuah logo bagi perusahaan harus memperhatikan falsafahnya sehingga sesuai dengan perjalanan si perusahaan.
Carrefour berarti “persimpangan jalan”, dan logo Carrefour yang berupa panah yang saling membelakangi yang membentuk persimpangan, namun jika diperhatikan bagian kosong putih ditengahnya? Ya, akan membentuk huruf “C” yang menunjukkan “CARREFOUR”.

Jika dikaitkan dengan definisi tanda oleh Peirce dan Saussure dapat diketahui bahwa kata “Carrefour” sebagai Penanda (aspek material dari bahasa), lambang Carrefour yang berbentuk 2 anak panah yang saling membelakangi membentuk huruf “C” sebagai Interpretant (konsep bentuk logo dalam pikiran), dan Logo Carrefour yang dilihat sebagai Objek.

Bagaimana dengan logo dari Coklat yang sangat digemari banyak orang ini? Kebanyakan orang akan berpikir logo tersebut hanyalah berupa gunung yaitu Alpen. Namun ternyata terdapat falsafah didalamnya. Tobleron yang berasaldari Bern, Swiss, merupakan sebuah kota yg digelari Kota Beruang. Dan pada logo tersebut ternyata terdapat gambar seekor beruang.



Selain kedua contoh diatas ada pula mengenai Logo Starbucks. Dimana selama beberapa kali mengalami perubahan logo, ternyata sosok Syren (manusia setengah ikan dari mitologi Yunani) tetap dipertahankan karena sosok syren di anggap dapat menarik perhatian para pria dan wanita. Citra pada Starbucks sendiri juga terbentuk karena sosok syren, yaitu citra perempuan dan citra seksisme dan sensualitas. Citra perempuan ini menggambarkan pergaulan, sedangkan citra seksisme dan sensualitas yang mempunyai daya tarik luar biasa serta selalu menarik untuk dibicarakan.



Disusun oleh : Vivi - 915070029
Selengkapnya...

Rabu, 23 Juni 2010

Empirisme , Rasionalisme, dan intuisionisme




Empirisme , Rasionalisme, dan intuisionisme

Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dianggap sebagai faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia. Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. Pengalaman hanya dipakai untuk mempertegas pengetahuan yang diperoleh akal. Akal tidak memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri

Pada dasarnya Empirisme sangat bertentangan dengan Rasionalisme. Rasionalisme mengatakan bahwa pengenalan yang sejati berasal dari ratio, sehingga pengenalan inderawi merupakan suatu bentuk pengenalan yang kabur. sebaliknya Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

Contohnya saja, semakin hari teknologi semakin meningkat. Untuk mencari segala informasi kita dapat mencarinya dari internet. Dari sisi empirisme menganggap bahwa kehadiran internet itu lebih kearah positif karena dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas ataupun mencari berbagai informasi dengan mudah dan tanpa mengenal waktu dan tempat, karena internet dapat menjangkau tempat yang jauh sekalipun. Tapi bagi sisi rasionalisme, kehadiran internet itu dapat dianggap sebagai hal yang positif maupun negative. Itu semua kembali lagi pada individu masing-masing. Misalnya dari sisi positif memang internet sangat berguna dalam mencari informasi, tapi informasi itu tidak ada penyaring. Mungkin saja anak kecil yang mengakses internet bisa membuka sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia lihat.

Ini semua juga bergantung dari intuisi kita sebagai manusia, yaitu bagaimana cara kita memandang suatu hal. Ada hal-hal yang di benarkan tapi menurut hati nurani kita hal tersebut tidak layak untuk dilakukan. Contohnya di Negara china berlaku hokum mati bagi para narapidana yang melakukan kasus berat. Bagi sekelompok orang mungkin hukuman ini sangat kejam dan tidak sesuai dengan kata hati kita. Intuisi ini bergantung kepada usaha manusia itu sendiri tanpa melalui proses rasional.

Menurut saya, dari ketiga teori ini, teori intuisionisme yang paling baik, karena teori ini tidak hanya didasarkan pada kemampuan indra ataupun pemikiran rasional. Indra ataupun akal manusia bisa saja salah. Selain itu kita adalah makhluk tuhan yang mempunyai hati nurani, oleh karena itu intuisionisme adalah teoriyang paling ideal.


Disusun oleh selvi agustina - 915070011

Selengkapnya...

Konsumen dan Hukum yang Mengaturnya


Banyak sekali orang-orang yang memanfaatkan merek-merek terkenal untuk keuntungan. Terlebih pada saat krisis Global yang melanda dunia. Seperti yang kita ketahui, Negara-negara di Eropa sedang dilanda krisis utang yang menyebabkan banyak orang menarik saham mereka dari Eropa. Hal ini juga menyebabkan mata uang Euro menjadi turun nilainya. Hal ini dapat dihubungkan dengan produk-produk bermerek yang disiasati oleh produsen dan diganti yang asli dengan yang bajakan yang hampir mirip dengan yang aslinya.


Produk-produk bermerek dengan kualitas yang tinggi sekarang dapat ditemukan di mana saja terutama di Jakarta dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas. Bahkan, masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dapat membeli produk-produk yang seharusnya hanya dapat dimiliki oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Sebagai contoh, Louis Vuitton merupakan merek yang dikenal oleh hampir semua orang, biasa kisaran produknya antara Rp 1.000.000 – 50.000.000 dapat dibeli dengan harga Rp50.000 – 1.000.000. atau barang secondhand yang hampir mirip dengan asli. Tentu saja hal ini membuat konsumen yang membeli barang yang asli menjadi kesal dan merasa dirugikan dari produk yang mereka beli.






Dilihat dari segi ekonomi, tentu saja produk bermerek terkenal dengan kualitas tinggi mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi produsen dikarenakan prestige yang sudah melekat pada kaum wanita. Fashion merupakan salah satu penentu utama dari citra produk bermerek tersebut. Akan tetapi, hal ini membuat konsumen yang setia dengan prosuk asli dari merek tersebut merasa dirugikan. Hal ini disebabkan konsumen hanya sebagai pemakai dan tidak mengetahui hal apapun dari proses produksi hingga distribusi dari produk tersebut. Dari masalah tersebut, konsumen dapat mengeluhkan hal tersebut kepada produsen. Akan tetapi, hingga saat ini, masyarakat cenderung membeli produk bajakan atau secondhand dibandingkan dengan membeli produk aslinya. Dan sampai saat ini, tidak ada pemecahan yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah tersebut.


Menurut saya, hal tersebut tidak dapat dihindari lagi khususnya di Indonesia, dimana pembajakan telah terjadi dimana-mana. Dan tidak ada hukum yang benar-benar dapat menyelesaikan hal tersebut. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, principal merupakan bagian tertinggi dari hubungan produsen dan konsumen. Akan tetapi, produk yang berasal dari principal sebagai produsen tertinggi tidak langsung sampai kepada konsumen. Dari kasus di atas, dapat dilihat bahwa kebanyakan produk melalui perantara yaitu intermediate customer yang dapat dikatakan ingin menambah keuntungan mereka dengan cara menjual barang-barang secondhand dari merek terkenal dan terkadang dicampur dengan yang aslinya untuk mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Karena end customer (konsumen akhir) hanya merupakan pemakai dari produk tersebut, menyebabkan konsumen terkadang merasa dirugikan.


Oleh karena itu, walaupun sudah menyampaikan keluhan terhadap pihak produsen, tetap tidak dapat menyelesaikan masalah mereka dan mereka terpaksa untuk menerima kenyataan bahwa produk yang mereka beli tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, walaupun terlihat hampir sama persis dengan yang asli. Oleh karena itu sebaiknya konsumen tersebut dapat membeli sendiri prosuk yang mereka inginkan langsung dari produsen produk tersebut dan harus ada badan hukum yang menangani masalah tersebut. Konsumen dapat menggunakan hak-haknya seperti yang dicantumkan dalam UU Perlindungan konsumen dalam hubungannya dengan masalah tersebut.


Disusun oleh : Stefen (915070104)
Selengkapnya...

Harga Kesehatan = Harga Kehidupan

Negara Indonesia adalah sebuah Negara yang menyediakan segala kebutuhan kita, segala sesuatunya kita bisa dapatkan di sini. Mulai dari Budaya, Ras, Agama, Suku, Bahasa, hingga makanan yang sangat beraneka ragam. Indonesia juga dapa dinilai sebagai Negara yang sangat tertutup dan memiliki harga yang cukup mahal untuk hal penyuluhan kesehatan dan pendidikan, tetapi hampir 70% penduduk di Indonesia sangat rentan dengan penyakit.

Sebenarnya harga kesehatan sangatlah murah, tetapi mengapa harga kesehatan untuk di Negara Indonesia sebanding dengan harga kehidupan? Hanya dengan uang dan jabatanlah yang membuat pengertian kesehatan dapat dibayar lunas, sedangkan masyarakat di Indonesia di kelilingi oleh masyarakatdari kalangan menengah ke bawah yang sangat rentan dengan masalah keuangan, pendidikan dan kesehatan.

Banyak penduduk Indonesia yang meninggal dengan sia-sia sehingga jumlah kematian dan kelahiran sangat tinggi. Walaupun banyak juga iklan layanan masyarakat yang diberikan oleh lembaga-lembaga kesehatan untuk dapat di tayangan dalam media massa, tetapi hanya sedikit respon dari masyarakat, karena di pengaruhi berbagai macam hal pendukung seperti pendidikan yang membuat informasi yang ingin disampaikan menjadi tidak dapat tersalurkan, dan juga seperti kondisi lingkungan sekitar yang sangat tidak layak / tidak
higienis untuk di tinggali.

Banyak hal yang pemerintah lakukan untuk menekan jumlah kematian, seperti halnya membuat iklan layanan masyarakat yang ditampilkan dari berbagai macam media massa. Tetapi iklan layanan masyarakatpun tidaklah efektif untuk menekan jumlah kematian di Indonesia, karena banyak dari pihak yang berwajib dan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan lebih mementingkan kepentingannya sendiri dengan mengeruk keuntungan pribadi, seperti halnya iklan rokok yang lebih banyak diminati padahal sudah jelas mengandung banyak racun tetapi pemerintah seakan tutup mata dan terus memproduksi hasil perkebunan Indonesia dengan ladang tembakau yang siap untuk di olah menjadi rokok.dan sudah terbukti bahwa dalam iklan komersial, rokok mendapatkan perhatian lebih dari khalayak, mengapa tidak? Iklan rokok selalu menjadi hal yang di tunggu-tunggu dan juga kreatif, berbeda dengan iklan layanan masyarakat yang tidak bertele-tele dan menunjukan sikap positifnya. Iklan komersial rokok juga selalu ditayangkan lebih dari 10x dalam sehari di seluruh stasiun televise, sedangkan iklan layanan masyarakat bisa dihitung jumlah tayangnya.








































Berbeda dengan Negara-negara lain yang sudah mengecam keras para pengguna rokok, dan terus menekan jumlah perokok di negaranya dengan berbagai hal. Seperti dengan membuat/ memproduksi segala jenis rokok dengan menampilkan bahayanya rokok tersebut bagi para penggunanya, dan itu sudah terbukti dari penurunan yang signifikan dari berbagai LPS yang mencatatnya, selain itu pemerintah luar negeri juga melakukan banyak hal lainnya seperti membuat larangan keras bagi perokok untuk tidak merokok disembarang tempat walaupun Indonesia sekarang juga menerapkan aturan seperti itu tetapi pemerintah Indonesia seakan-akan hanya sebatas peraturan tetapi untuk implementasinya masih menunggu dan tidak ada ketegasan untuk membrantas dan menekan jumlah perokok yang aktif maupun pasif. Dan hingga sekarang tidak adanya kebebasan bagi para perokok pasif untuk bernafas bebas dari asap rokok, sungguh sangat disayangkan.
























Dan lebih di herankan lagi bahwa tingkat perokok di Indonesia berkembang luar biasa, dan mengubah segmentasinya kearah para remaja hingga lanjut usia. Sungguh sangat disayangkan, bila penghasilan terbesar bagi Indonesia adalah dari hasil tembakaunya yaitu rokok, dan pemilik perusahaan rokok adalah orang terkaya di Indonesia.

Indonesia seakan tidak tegas dalam menyikapi kasus ini, dan tidak melakukan banyak hal untuk mencegah dan menekan jumlah kematian yang sangat besar di Indonesia. Sungguh ironis, jika harus mengorbankan banyak jiwa untuk kepetingan sebuah organisasi karena dapat di simpulkan bahwa harga kehidupan sangatlah mahal bagi Indonesia.


Mari kita jaga kehidupan kita dengan menghargai harga kesehatan yang sebenarnya murah tanpa harus mengikuti monompoli yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merugikan.


















Disusun oleh : Shielda - 915070035 Selengkapnya...

Replika Arsitek

Pada pembahasan Simbol dan Arsitektur di mata kuliah Kapita Selekta oleh bapak Eduard Tjahjadi, secara singkat dapat kita pelajari bahwa sebuah gedung atau bangunan mempunyai simbol-simbol yang tersembunyi. Pada Replika Arsitek ini, akan dibahas tentang kemiripan bangunan-bangunan lain yang menyerupai bangunan asli. Simbol yang tersembunyi dapat beraneka ragam. Seni, kekaguman, makna yang hendak di ambil dan lain-lain dapat menjadi makna mengapa banyak gedung baru menyerupai gedung-gedung bersejarah.

1. Perumahan Citra Raya
Salah satu perumahan yang terletak di Tangerang ini, mempunyai gerbang perumahan yang unik. Gerbang yang menjulang cukup tinggi dan terdapat beberapa ekor kuda hijau yang seakan berdiri.
Mungkin, banyak orang yang belum mengetahui, bahwa gerbang perumahan Citra Raya ini hampir mirip dengan salah satu bangunan sejarah di Berlin.

Brandenburger Tor - Berlin
dengan Citra Raya - Tangerang


Pada kedua gambar tersebut, dapat dilihat, ada beberapa kemiripan. Kuda, susunan gerbang dan warna. Citra Raya menyebut dirinya sebagai Kota Nuansa Seni. Mungkin, gerbang perumahan ini memiliki simbol seni yang tidak sengaja serupa dengan Brandenburger Tor. Atau, konsep dari gerbang Citra Raya ini mengikuti Brandenburger Tor karena keindahan bangunan tersebut.

2. Capital Gate Tower
Menara miring Pisa, sepertinya harus memiringkan bangunannya lagi. Bangunan Capital Gate Tower adalah gedung yang akan menggantikan menara Pisa sebagai bangunan miring. Capital Gate Tower dibangun di Abu Dhabi, dengan rancangan kemiringan 4 kali dari menara Pisa yakni sekitar 18 derajat. Perusahaan kontraktor bangunan ini bahkan hendak mendaftarkan Capital Gate Tower sebagai bangunan termiring di dunia.

Menara Pisa dibandingkan dengan Capital Gate Tower


Tujuan pembangunan Capital Gate Tower ini, mungkin mengandung simbol teknologi dan kemewahan dari Dubai dengan konsep dari Menara Pisa yang miring karena faktor alam, tapi Capital Gate Tower karena faktor manusia.

Dari kedua contoh arsitek tersebut, kemiripan gedung yang satu dengan yang lainnya dapat saja terjadi karena berbagai faktor. Disengaja atau tidak, selain kedua contoh arsitek tersebut, dapat Anda temukan bangunan lain yang serupa.

Sumber Gambar:
http://www.inf.fu-berlin.de/inst/ag-bg/wuhan2002/conference/
http://lv.tixik.com/image-427204.htm
http://blogs.nlb.gov.sg/ask/history/828
http://bennlucky7.wordpress.com/2009/11/05/capital-gate-tower/


Disusun oleh: Michele Vannessha - 915070013


Selengkapnya...

Jumat, 18 Juni 2010

Hukum Konsumen

Biasanya di dalam kehidupan sehari-hari kita melihat konsumen sebagai orang yang membeli barang/ jasa dari produsen melalui perantara yang dapat berupa distributor dan lainnya. Akan tetapi, ternyata yang disebut dengan konsumen hanyalah orang-orang yang merupakan pengguna dari barang/jasa tersebut dan bukan hanya pembeli dari produk yang berupa barang/jasa tersebut.

Orang natural : merupakan orang-orang dalam arti yang sebenarnya

Orang badan hukum : merupakan badan hukum yang disebut-sebut sebagai orang, dan bukan merupakan orang dalam arti yang sebenarnya.

Principal : merupakan bagian yang tertinggi dari hubungan produsen-konsumen

Intermediate consumer : merupakan perantara antara Principal Bisnis dan Ultimate customer. Intermediate customer biasanya memiliki hubungan bussiness to business dengan Principal.

End /ultimate costumer : Merupakan konsumen yang merupakan pemakai produk yang berasal dari principal dan intermediate customer. Jika terdapat masalah maka kita dapat langsung mengadukannya kepada Principal dan tidak melalui perantara.

Agen : Merupakan konsumen antara juga , tetapi merupakan wakil dari principal. Ia hanya merupakan orang yang mendapatkan delegasi kewenangan

Principal – Intermediate customer – Ultimate customer

Principal – Agen – Konsumen

Distributor : konsumen tidak langsung ke principal, tetapi langsung ke distributor sehingga barang tersebut merupakan tanggung jawab distributor

Pemakai : end consumer/ konsumen akhir , dilindungi oleh hukum sebagai pemakai

Barang/ jasa sifatnya luas, bisa berwujud dan tidak berwujud

Contoh tidak berwujud : hak orangtua kepada anaknya


Benda tidak bergerak : contohnya tanah

Barang yang dapat dihabiskan/tidak dapat dihabiskan : Makanan (tidak dapat dihabiskan), pakaian (tidak dapat), dan harus dapat diperdagangkan.

Benda yang tidak dapat diperdagangkan : contoh , organ tubuh

Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

Barang/jasa yang tersedia di masyarakat : barangnya harus tersedia terlebih dahulu baru dapat dikonsumsi.

Barang/ Jasa untuk kepentingan diri sendiri : jika bukan untuk diri sendiri maka akan terdpat kesan barang tersebut untuk dijual

Contoh : makanan kucing , kepentingan kita agar kucing tetap sehat

UU perlindungan konsumen : sepanjang tidak melebihi angka tertentu (40000 $ australia) jika lebih maka akan dipersoalkan.

Jika di Indonesia motif menjadi penting

Contoh : sebagai pemakai, konsumsi sendiri, dan tidak untuk diperdagangkan


Dosen : Bapak Shidarta


Disusun oleh : Stefen -915070104

Selengkapnya...

Komunikasi Kesehatan dan Advokasi Media

Sebagaimana kita ketahui bahwa media massa sangat berperan dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia. Media di anggap sebagai penyalur informasi yang akurat, tajam dan terpercaya, sehingga banyak sekali terjadi penyuluhan-penyuluhan yang secara disengaja untuk menyampaikan informasi-informasi penting mengenai kesehatan yang seperti kita ketahui bahwa di Indonesia kesehatan itu sangat minim sekali pengetahuannya.

Maka dari itu dengan adanya media massa membuat penyuluhan itu menjadi sedikit membantu seperti contoh iklan layanan masyarakat “SIAGA”, Siap antar jaga, yang di bintangi oleh penyanyi dangdut Iis Dahlia, dan iklan tersebut menjadi iklan terbaik se-Asia Tenggara karena dalam iklan layanan masyarakat tersebut baik daricetak, maupun televise menyampaikan betapa pentingnya peranan seorang suami dalam mencegah dan mengurangi kematian seorang ibu/istri. Ada juga iklan layanan masyarakat yang berada di billboard mengenai keganasan narkotika yang sangat membahayakan kehidupan, dimana gambar sangat berpengaruh untuk menyampaikan informasi kesehatan, sebagai contoh layanan masyarakat yang terdapat gambar seorang ibu yang menyesal ketika mengetahui bahwa anaknya mengidap positif AIDS, gambar sangat berperan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Dan masih banyak sekali iklan-iklan layanan masyarakat di televise, radio, billboard, spanduk, sampai brosur.

Banyak cara untuk dapat menyampaikan aspirasi masyarakat dan berbagai macam kebutuhan konsumen, baik itu iklan yang bersifat komersil, prmosi maupun layanan masyarakat. Betapa pentingnya media massa saat ini, baik dalam segi pendidikan tentang kesehatan, perubahan perilaku, hingga perubahan social. Karena kita ketahui bahwa kesehatan itu penting sekali bagi kehidupan, walaupun ada berbagai produsen produk yang tidak peduli terhadap kesehatan masyarakatnya dan lebih mementingkan keuntungan semata. Sebagai contoh produsen rokok yang tidak mementingkan betapa kesehatan itu penting, sehingga dalam mottonya dapat diartikan bahwa hal yang paling utama adalah keuntungan demi keuntungan.

Pada film THE INSIDER jelas di rincikan bagaimana rokok itu berbahaya, film ini didasarkan pada true story dimana seorang pekerja di bidang farmasi pabrik rokok ini melihat adanya keganjalan terhadap kegiatan di pabrik tersebut, setelah di teliti pabrik rokok tersebut mencurangi/ membohongi masyarakat mengenai kandungan rokok tersebut, yang ternyata setelah di teliti setiap batang rokok tersebut mengandung nikotin, dimana nikotin itu terus ditambah dosisnya. Nikotin dapata membuat kita menjadi kecanduan/ ketagihan terhadap rokok, sehingga para perokok tidak bisa lepas dari rokok tersebut. Dan yang lebih parahnya lagi, rokok yang mengandung beragam bahan kimia dan bahan-bahan berbahaya lainnya, yang dapat membuat perokok menjadi gelisah dan tidak bisa lepas dari rokok itu, karena bahan-bahan kimia, dan nikotin itu merangsang kinerja otak kita sehingga tanpa nikotin/ rokok hidup menjadi gelisah dan kurang.

Tetapi dalam film best on true story ahli farmasi tersebut keluar dan menuntut kepada pemilik pabrik rokok tersebut, walapun terjadi banyak hal yang ditutup-tutupi pada akhirnya pemilik pabrik tersebut mengakui kesalahannya dalam mencampur dan memberikan dosis nikotin kepada setiap rokok, sehingga para perokok menjadi ketagihan, dan terus membeli produknya. Pada dulu kala, rokok diproduksi tanpa memberikan indikasi-indikasi yang berbahaya sehingga rokok dijual dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Dan seperti kita ketahui sekarang disetiap dus rokok terdapat indikasi-indikasi yang membahayakan untuk mengingatkan para perokok untuk berhenti mengkonsumsi rokok utnuk kesehatan khalayak.

Tetapi ironisnya, Indonesia terkenal sebagai industri rokok terbesar dan penghasil tembakau terbesar di dunia yang merupakan sumber devisa Negara yang terbesar. Berbeda di Negara-negara tetangga yang sekarang sudah tegas dan diktaktor terhadap rakyatnya dalam mengkonsumsi rokok, bahkan terdapat banyak aturan-aturan hukum yang tidak dapat dipandang sebelah mata, bahkan sudah disediakan ruangan-ruangan khusus perokok tanpa merugikan masyarakat lainnya.

Mulai dari pembuatan aturan hukum dari setiap Negara, para produsen rokok dan pabrik-pabrik besar beralih segmentasi secara geografis dan demografis. Dan pada kali ini Indonesia menjadi incaran dan sasaran empuk bagi para produsen rokok baik dalam negri maupun luar negri yang menjadikan Indonesia sebagai lahan yang subur. Indonesia tergolong dalam hukum yang masih rendah dan secara konsumsi sangat menguntungkan bagi para produsen rokok, sehingga hingga saat ini rokok yang beredar di Indonesia tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi banyak sekali produk rokok luar negri yang ikut memeriahkan industri rokok Indonesia.


Pemerintah Indonesia sangat tidak tegas dalam pembuatan Undang-undang rokok, yang seakan-akan diatur oleh para produsen rokok untuk melancarkam usaha para produsen. Pemerintah tidak tegas dalam mengatur dan membersihkan wilayah-wilayah dari rokok, karena banyak pengusaha rokok membiayai dan mengeluarkan uang yang banyak untuk endirikan sekolah, rumah sakit, hingga tempat pos polisi yang juga tidak lepas dari iklan komersil rokok, yang tidak bisa menjadi teladan bagi masyarakatnya. Bahkan Negara satu-satunya yang tertinggal dan belum meratifikasi tentang bahaya rokok dan hukum-hukum yang melarang keras tentang rokok hanyalah Indonesia.

Rokok menjadi barang dagangan nomor satu di Indonesia, bagaimana tidak? Sebagian besar pajak yang diperoleh yaitu berasal dari rokok, dan iklan yang paling menguntungkan adalah rokok yang menjadi terkesan kreatif dan unik, karena iklan-iklan rokok dimedia massa sangat melarang adanya gambar yang memunculkan sebatang rokokpun, maka dari itu rokok menjadi klasik dan paling sering dicari, bahkan rokok sekarang membuka segmentasi lebih luas lagi yang mencakup para remaja bahkan anak di bawah umur. Tetapi apa daya, media memang menguasai dunia hiburan.

Iklan layanan masyarakat dan juga iklan komersil rokok sangat bertolak belakang dan memberikan sebuah pilihan. Rokok memang sangat intim dengan kehidupan kita sehari-hari, dimana terdapat dua klasifikasi perokok, antara perokok aktif (yaitu perokok yang mengkonsumsi langsung dengan rokok) dan juga perokok pasif (yaitu orang lain yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok dari perokok aktif, dan ini yang paling bahaya dan sangat rentan dengan penyakit).

Ternyata terdapat 2 asap rokok yang membahayakan bagi para perokok pasif, yaitu mainstream smoke( asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok aktif) dan juga sidestream smoke (asap rokok yang di munculkan ketika rokok itu tidak dihisap, asap itu masih berada di batang rokok tersebut). Penelitian membuktikan bahwa asap rokok yang sangat membahayakan adalah asap yang di munculkan ketika rokok tersebut tidak di hisap, sehingga asap tersebut berasal dari batang rokok langsung yang membakar dengan sendirinya (sidestream)karena kandungan racun yang dibakar lebih besar dan lebih berbahaya.

Walau sampai saat ini pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan tentang larangan merokok ditempat bebas yang di publikasikan melalui media-media massa, tetapi tetap saja it tidak membantu dan bahkan hanya menjadi iklan yang tidak dihiraukan. Bahkan iklan komersil tentang rokok makin meluas dan makin banyak, lain halnya dengan iklan layanan masyarakat yang terbatas dan tidak sebanyak iklan komersil.

Iklan komersil rokok yang disajikan di Indonesia mulai dari pengepackan hingga bungkus rokok tersebut, yang disajikan sangat rapi dan dinamis, berbeda dengan iklan-iklan yang disampaikan dari negara-negara tetangga yang mengecam bahaya rokok, dengan memberikan gambar-gambar dari akibat rokok yang sudah terjadi, demi menekan pertumbuhan pengguna rokok.


Dosen : Irwan Julianto - Wartawan Koran KOMPAS

Disusun oleh: Shielda - 915070035
Selengkapnya...