Rabu, 23 Juni 2010

Harga Kesehatan = Harga Kehidupan

Negara Indonesia adalah sebuah Negara yang menyediakan segala kebutuhan kita, segala sesuatunya kita bisa dapatkan di sini. Mulai dari Budaya, Ras, Agama, Suku, Bahasa, hingga makanan yang sangat beraneka ragam. Indonesia juga dapa dinilai sebagai Negara yang sangat tertutup dan memiliki harga yang cukup mahal untuk hal penyuluhan kesehatan dan pendidikan, tetapi hampir 70% penduduk di Indonesia sangat rentan dengan penyakit.

Sebenarnya harga kesehatan sangatlah murah, tetapi mengapa harga kesehatan untuk di Negara Indonesia sebanding dengan harga kehidupan? Hanya dengan uang dan jabatanlah yang membuat pengertian kesehatan dapat dibayar lunas, sedangkan masyarakat di Indonesia di kelilingi oleh masyarakatdari kalangan menengah ke bawah yang sangat rentan dengan masalah keuangan, pendidikan dan kesehatan.

Banyak penduduk Indonesia yang meninggal dengan sia-sia sehingga jumlah kematian dan kelahiran sangat tinggi. Walaupun banyak juga iklan layanan masyarakat yang diberikan oleh lembaga-lembaga kesehatan untuk dapat di tayangan dalam media massa, tetapi hanya sedikit respon dari masyarakat, karena di pengaruhi berbagai macam hal pendukung seperti pendidikan yang membuat informasi yang ingin disampaikan menjadi tidak dapat tersalurkan, dan juga seperti kondisi lingkungan sekitar yang sangat tidak layak / tidak
higienis untuk di tinggali.

Banyak hal yang pemerintah lakukan untuk menekan jumlah kematian, seperti halnya membuat iklan layanan masyarakat yang ditampilkan dari berbagai macam media massa. Tetapi iklan layanan masyarakatpun tidaklah efektif untuk menekan jumlah kematian di Indonesia, karena banyak dari pihak yang berwajib dan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan lebih mementingkan kepentingannya sendiri dengan mengeruk keuntungan pribadi, seperti halnya iklan rokok yang lebih banyak diminati padahal sudah jelas mengandung banyak racun tetapi pemerintah seakan tutup mata dan terus memproduksi hasil perkebunan Indonesia dengan ladang tembakau yang siap untuk di olah menjadi rokok.dan sudah terbukti bahwa dalam iklan komersial, rokok mendapatkan perhatian lebih dari khalayak, mengapa tidak? Iklan rokok selalu menjadi hal yang di tunggu-tunggu dan juga kreatif, berbeda dengan iklan layanan masyarakat yang tidak bertele-tele dan menunjukan sikap positifnya. Iklan komersial rokok juga selalu ditayangkan lebih dari 10x dalam sehari di seluruh stasiun televise, sedangkan iklan layanan masyarakat bisa dihitung jumlah tayangnya.








































Berbeda dengan Negara-negara lain yang sudah mengecam keras para pengguna rokok, dan terus menekan jumlah perokok di negaranya dengan berbagai hal. Seperti dengan membuat/ memproduksi segala jenis rokok dengan menampilkan bahayanya rokok tersebut bagi para penggunanya, dan itu sudah terbukti dari penurunan yang signifikan dari berbagai LPS yang mencatatnya, selain itu pemerintah luar negeri juga melakukan banyak hal lainnya seperti membuat larangan keras bagi perokok untuk tidak merokok disembarang tempat walaupun Indonesia sekarang juga menerapkan aturan seperti itu tetapi pemerintah Indonesia seakan-akan hanya sebatas peraturan tetapi untuk implementasinya masih menunggu dan tidak ada ketegasan untuk membrantas dan menekan jumlah perokok yang aktif maupun pasif. Dan hingga sekarang tidak adanya kebebasan bagi para perokok pasif untuk bernafas bebas dari asap rokok, sungguh sangat disayangkan.
























Dan lebih di herankan lagi bahwa tingkat perokok di Indonesia berkembang luar biasa, dan mengubah segmentasinya kearah para remaja hingga lanjut usia. Sungguh sangat disayangkan, bila penghasilan terbesar bagi Indonesia adalah dari hasil tembakaunya yaitu rokok, dan pemilik perusahaan rokok adalah orang terkaya di Indonesia.

Indonesia seakan tidak tegas dalam menyikapi kasus ini, dan tidak melakukan banyak hal untuk mencegah dan menekan jumlah kematian yang sangat besar di Indonesia. Sungguh ironis, jika harus mengorbankan banyak jiwa untuk kepetingan sebuah organisasi karena dapat di simpulkan bahwa harga kehidupan sangatlah mahal bagi Indonesia.


Mari kita jaga kehidupan kita dengan menghargai harga kesehatan yang sebenarnya murah tanpa harus mengikuti monompoli yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merugikan.


















Disusun oleh : Shielda - 915070035

Tidak ada komentar:

Posting Komentar