Jumat, 18 Juni 2010

Komunikasi Kesehatan dan Advokasi Media

Sebagaimana kita ketahui bahwa media massa sangat berperan dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia. Media di anggap sebagai penyalur informasi yang akurat, tajam dan terpercaya, sehingga banyak sekali terjadi penyuluhan-penyuluhan yang secara disengaja untuk menyampaikan informasi-informasi penting mengenai kesehatan yang seperti kita ketahui bahwa di Indonesia kesehatan itu sangat minim sekali pengetahuannya.

Maka dari itu dengan adanya media massa membuat penyuluhan itu menjadi sedikit membantu seperti contoh iklan layanan masyarakat “SIAGA”, Siap antar jaga, yang di bintangi oleh penyanyi dangdut Iis Dahlia, dan iklan tersebut menjadi iklan terbaik se-Asia Tenggara karena dalam iklan layanan masyarakat tersebut baik daricetak, maupun televise menyampaikan betapa pentingnya peranan seorang suami dalam mencegah dan mengurangi kematian seorang ibu/istri. Ada juga iklan layanan masyarakat yang berada di billboard mengenai keganasan narkotika yang sangat membahayakan kehidupan, dimana gambar sangat berpengaruh untuk menyampaikan informasi kesehatan, sebagai contoh layanan masyarakat yang terdapat gambar seorang ibu yang menyesal ketika mengetahui bahwa anaknya mengidap positif AIDS, gambar sangat berperan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Dan masih banyak sekali iklan-iklan layanan masyarakat di televise, radio, billboard, spanduk, sampai brosur.

Banyak cara untuk dapat menyampaikan aspirasi masyarakat dan berbagai macam kebutuhan konsumen, baik itu iklan yang bersifat komersil, prmosi maupun layanan masyarakat. Betapa pentingnya media massa saat ini, baik dalam segi pendidikan tentang kesehatan, perubahan perilaku, hingga perubahan social. Karena kita ketahui bahwa kesehatan itu penting sekali bagi kehidupan, walaupun ada berbagai produsen produk yang tidak peduli terhadap kesehatan masyarakatnya dan lebih mementingkan keuntungan semata. Sebagai contoh produsen rokok yang tidak mementingkan betapa kesehatan itu penting, sehingga dalam mottonya dapat diartikan bahwa hal yang paling utama adalah keuntungan demi keuntungan.

Pada film THE INSIDER jelas di rincikan bagaimana rokok itu berbahaya, film ini didasarkan pada true story dimana seorang pekerja di bidang farmasi pabrik rokok ini melihat adanya keganjalan terhadap kegiatan di pabrik tersebut, setelah di teliti pabrik rokok tersebut mencurangi/ membohongi masyarakat mengenai kandungan rokok tersebut, yang ternyata setelah di teliti setiap batang rokok tersebut mengandung nikotin, dimana nikotin itu terus ditambah dosisnya. Nikotin dapata membuat kita menjadi kecanduan/ ketagihan terhadap rokok, sehingga para perokok tidak bisa lepas dari rokok tersebut. Dan yang lebih parahnya lagi, rokok yang mengandung beragam bahan kimia dan bahan-bahan berbahaya lainnya, yang dapat membuat perokok menjadi gelisah dan tidak bisa lepas dari rokok itu, karena bahan-bahan kimia, dan nikotin itu merangsang kinerja otak kita sehingga tanpa nikotin/ rokok hidup menjadi gelisah dan kurang.

Tetapi dalam film best on true story ahli farmasi tersebut keluar dan menuntut kepada pemilik pabrik rokok tersebut, walapun terjadi banyak hal yang ditutup-tutupi pada akhirnya pemilik pabrik tersebut mengakui kesalahannya dalam mencampur dan memberikan dosis nikotin kepada setiap rokok, sehingga para perokok menjadi ketagihan, dan terus membeli produknya. Pada dulu kala, rokok diproduksi tanpa memberikan indikasi-indikasi yang berbahaya sehingga rokok dijual dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Dan seperti kita ketahui sekarang disetiap dus rokok terdapat indikasi-indikasi yang membahayakan untuk mengingatkan para perokok untuk berhenti mengkonsumsi rokok utnuk kesehatan khalayak.

Tetapi ironisnya, Indonesia terkenal sebagai industri rokok terbesar dan penghasil tembakau terbesar di dunia yang merupakan sumber devisa Negara yang terbesar. Berbeda di Negara-negara tetangga yang sekarang sudah tegas dan diktaktor terhadap rakyatnya dalam mengkonsumsi rokok, bahkan terdapat banyak aturan-aturan hukum yang tidak dapat dipandang sebelah mata, bahkan sudah disediakan ruangan-ruangan khusus perokok tanpa merugikan masyarakat lainnya.

Mulai dari pembuatan aturan hukum dari setiap Negara, para produsen rokok dan pabrik-pabrik besar beralih segmentasi secara geografis dan demografis. Dan pada kali ini Indonesia menjadi incaran dan sasaran empuk bagi para produsen rokok baik dalam negri maupun luar negri yang menjadikan Indonesia sebagai lahan yang subur. Indonesia tergolong dalam hukum yang masih rendah dan secara konsumsi sangat menguntungkan bagi para produsen rokok, sehingga hingga saat ini rokok yang beredar di Indonesia tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi banyak sekali produk rokok luar negri yang ikut memeriahkan industri rokok Indonesia.


Pemerintah Indonesia sangat tidak tegas dalam pembuatan Undang-undang rokok, yang seakan-akan diatur oleh para produsen rokok untuk melancarkam usaha para produsen. Pemerintah tidak tegas dalam mengatur dan membersihkan wilayah-wilayah dari rokok, karena banyak pengusaha rokok membiayai dan mengeluarkan uang yang banyak untuk endirikan sekolah, rumah sakit, hingga tempat pos polisi yang juga tidak lepas dari iklan komersil rokok, yang tidak bisa menjadi teladan bagi masyarakatnya. Bahkan Negara satu-satunya yang tertinggal dan belum meratifikasi tentang bahaya rokok dan hukum-hukum yang melarang keras tentang rokok hanyalah Indonesia.

Rokok menjadi barang dagangan nomor satu di Indonesia, bagaimana tidak? Sebagian besar pajak yang diperoleh yaitu berasal dari rokok, dan iklan yang paling menguntungkan adalah rokok yang menjadi terkesan kreatif dan unik, karena iklan-iklan rokok dimedia massa sangat melarang adanya gambar yang memunculkan sebatang rokokpun, maka dari itu rokok menjadi klasik dan paling sering dicari, bahkan rokok sekarang membuka segmentasi lebih luas lagi yang mencakup para remaja bahkan anak di bawah umur. Tetapi apa daya, media memang menguasai dunia hiburan.

Iklan layanan masyarakat dan juga iklan komersil rokok sangat bertolak belakang dan memberikan sebuah pilihan. Rokok memang sangat intim dengan kehidupan kita sehari-hari, dimana terdapat dua klasifikasi perokok, antara perokok aktif (yaitu perokok yang mengkonsumsi langsung dengan rokok) dan juga perokok pasif (yaitu orang lain yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok dari perokok aktif, dan ini yang paling bahaya dan sangat rentan dengan penyakit).

Ternyata terdapat 2 asap rokok yang membahayakan bagi para perokok pasif, yaitu mainstream smoke( asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok aktif) dan juga sidestream smoke (asap rokok yang di munculkan ketika rokok itu tidak dihisap, asap itu masih berada di batang rokok tersebut). Penelitian membuktikan bahwa asap rokok yang sangat membahayakan adalah asap yang di munculkan ketika rokok tersebut tidak di hisap, sehingga asap tersebut berasal dari batang rokok langsung yang membakar dengan sendirinya (sidestream)karena kandungan racun yang dibakar lebih besar dan lebih berbahaya.

Walau sampai saat ini pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan tentang larangan merokok ditempat bebas yang di publikasikan melalui media-media massa, tetapi tetap saja it tidak membantu dan bahkan hanya menjadi iklan yang tidak dihiraukan. Bahkan iklan komersil tentang rokok makin meluas dan makin banyak, lain halnya dengan iklan layanan masyarakat yang terbatas dan tidak sebanyak iklan komersil.

Iklan komersil rokok yang disajikan di Indonesia mulai dari pengepackan hingga bungkus rokok tersebut, yang disajikan sangat rapi dan dinamis, berbeda dengan iklan-iklan yang disampaikan dari negara-negara tetangga yang mengecam bahaya rokok, dengan memberikan gambar-gambar dari akibat rokok yang sudah terjadi, demi menekan pertumbuhan pengguna rokok.


Dosen : Irwan Julianto - Wartawan Koran KOMPAS

Disusun oleh: Shielda - 915070035

Tidak ada komentar:

Posting Komentar